Histeria

Belanda Menebar Hoaks untuk Taklukkan Bali dalam Perang Jagaraga

 Kamis, 19 Agustus 2021

Atlas Van Stolk/Perang Jagaraga di Buleleng dalam lukisan Belanda, 1848

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Karangasem - 

Puputan Jagaraga atau Perang Bali III menjadi salah satu pertempuran terbesar di Pulau Dewata pada era penjajahan Belanda. Belanda sempat kerepotan menghadapi pasukan Kerajaan Buleleng yang dipimpin I Gusti Ketut Jelantik. Akhirnya, mereka menemukan cara menaklukkan Bali. Ambisi Belanda pun terwujud pada 1849.

Belanda mengerahkan ribuan serdadu yang sebagian besar prajuritnya berasal dari kalangan pribumi sendiri. Namun, I Gusti Ketut Jelantik menerapkan strategi pertahanan yang amat ampuh, ditambah serangan-serangan sporadis yang membuat Belanda kewalahan.

Seperti yang sering diterapkan di tempat-tempat lain di Nusantara, Belanda memakai taktik adu domba atau devide et impera. Karena kabar bohong yang disebarkannya, Bali terpecah-belah dan pasukan Kerajaan Buleleng lengah.

Belanda Menyerbu Bali Belanda sudah lama ingin menduduki Bali. Namun, keinginan itu terhalang oleh hukum tawan karang yang berlaku di pulau tersebut. Setiap kapal asing yang terdampar di perairan Bali harus disita dan isinya dirampas beserta awak kapalnya. Akibat penerapan hukum tawan karang,

Belanda beberapa kali merugi.Salah satunya adalah pada 1844, ketika kapal mereka terdampar di Pantai Sangsit yang termasuk wilayah Kerajaan Buleleng. Kapal itu disita. Isi dan muatannya dirampas, para awak kapalnya pun menjadi tawanan. Belanda tidak bisa menerima hal itu.

Dituliskan oleh Bambang Budi Utomo dalam buku Warisan Bahari Indonesia (2017), Belanda mengirimkan Asisten Residen Banyuwangi bernama Ravia de Lignij ke Bali (hlm. 43).Ia ditugaskan menjalin negosiasi dengan pihak Kerajaan Buleleng, termasuk berusaha menghapuskan hukum tawan karang. Insiden di perairan Buleleng menjadi puncak kekesalan Belanda.


Halaman :


Perang Jagaraga I Gusti Ketut Jelantik Belanda Penjajahan Belanda Buleleng


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT