Klasik

Jembatan Tukad Unda Klungkung Tahun 1921 dan Tahun 2014

 Sabtu, 05 Oktober 2019

TropenMuseum

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Bangli - 

Di Kabupaten #Klungkung terdapat beberapa sungai yang mengalir secara tetap sepanjang tahun yaitu sungai yang menyebar di Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, dan Dawan.

Sungai yang paling besar adalah Tukad Unda dengan debit minimum 1.480 liter/detik dan maksimum 8.184 liter/detik. Selanjutnya Tukad Telaga Waja yang merupakan anak sungai dari Sub DAS Unda dengan debit rata-rata 2.430 liter/detik.

Sedangkan di wilayah Klungkung Kepulauan (Kecamatan Nusa Penida) tidak terdapat sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun, hampir semua sungai di Kecamatan #NusaPenida mempunyai jenis sungai musiman (intermitten), dimana debit aliran hanya ada pada musim hujan dengan intensitas yang cukup lama.

Beberapa sungai musiman yang mempunyai daerah tangkapan (catchment area) cukup luas adalah Tukad Penida, Tukad Waru, Tukad Prapat, Tukad Bok, Tukad Bodong, Tukad Poing,  Tukad Gintungan, Tukad Telaga dan Tukad Unda.

Tukad Unda adalah sungai terbesar di Klungkung. Tukad yang berarti sungai dan Unda yang artinya bertingkat adalah aliran sungai yang dibendung menjadi 3 tingkatan sehingga tercipta "air terjun" mini di setiap undakannya. Letaknya di Banjar Lebah, #Klungkung. #TukadUnda ini kini sering dijadikan lokasi utk foto prewedding.

Jembatan yg kini melintas di Tukad Unda diresmikan tahun 1986 oleh Menteri PU saat itu Ir. Suyomo Sosro Darsono. Jembatan ini memperlancar akses dari Denpasar menuju Bali timur.

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata



Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT