Keberadaan Pura Majapahit di Desa Baluk, Negara, Jembrana tidak dapat dipisahkan dgn 3 kerajaan, yaitu kerajaan Mengwi, Jembrana dan Blambangan di Banyuwangi.
Hubungan kerajaan Mengwi dgn Jembrana adalah hubungan kekerabatan. Sedangkan antara Kerajaan Mengwi dgn Blambangan adalah hubungan kekuasaan, karena Blambangan daerah taklukan Mengwi.
Untuk mengawasi raja Blambangan, maka raja Mengwi, Cokorda Alangkajeng menempatkan patih I Gusti Made Ngurah yg bergelar Temenggung Ronggo Setoto.
Kerajaan Blambangan diperintah oleh seorang raja bernama Pangeran Mas Sepuh.
Sebelum sampai ke Mengwi, Raja Blambangan mampir ke Jembrana. Di sana Raja Blambangan meminta bantuan agar raja Jembrana mau mendampingi ke Mengwi. Namun raja Jembrana tidak bisa.
Sebelum raja Blambangan berangkat, raja Jembrana bersumpah, jika terjadi sesuatu dgn raja Blambangan maka raja Jembrana akan ikut mabelapati.
Tibalah Raja Blambangan ke Mengwi. Sesampainya di sana, Beliau langsung divonis hukuman mati beserta seluruh keluarganya.
Semua pasukan raja Blambangan kemudian kembali ke Blambangan. Namun pasukan ini berhenti di wilayah Banyubiru.
Mereka kemudian sepakat untuk membangun tempat suci. Tempat suci yg dibangun oleh pasukan Blambangan adalah Pura Majapahit.
Sumber: Jurnal "PURA MAJAPAHIT (SEJARAH, STRUKTUR DAN POTENSINYA) SBG SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH" oleh I Made Reynaldi Ambara Gita, foto: Heri Dianandika, historia.id