Cerita

Kedekatan Soekarno Dengan Perdana Menteri Uni Soviet

 Rabu, 28 Desember 2022

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Kedekatan antara Indonesia dan Uni Soviet makin menguat kala Khrushchev menjabat sebagai Perdana Menteri Uni Soviet (1958-1964).Terlihat keduanya pemimpin negara yang saling berkunjung satu sama lain.

Kunjungan itu diawali oleh Soekarno yang bertandang ke Moskow pada 1956. Setelahnya, Khrushchev balik mengunjungi Indonesia pada 18 Februari 1960. Kunjungan selama dua minggu tersebut bakal tercatat sejarah sebagai lawatan pemimpin negara adi kuasa pertama di Nusantara.

“Kunjungan Presiden Soekarno sebanyak tiga kali ke Uni Soviet dalam kurun 1956-1964 mampu, mencairkan ketegangan politik di parlemen. Kunjungan Presiden Soekarno selama 14 hari tahun 1956 menghasilkan kesepakatan dengan Uni Soviet mengenai prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai,” ungkap Tomi Lebang dalam Sahabat Lama, Era Baru: 60 tahun pasang surut hubungan Indonesia-Rusia (2010).

“Kesepakatan ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemimpin Gerakan Non-Blok. Kunjungan balasan tiga pejabat tinggi Uni Soviet ke Indonesia, termasuk Perdana Menteri Nikita Khrushchev (1960), menambah kuatnya persahabatan dua negara,” tulisnya.

Selama di Indonesia, Khrushchev yang membawa rombongan besar berkunjung ke banyak tempat, seperti Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Maluku. Karena peristiwa bersejarah, jurnalis yang meliput cukup banyak. Tercatat, 89 jurnalis dari berbagai negara yang ikut Safari Nikita. Masing-masing sebagai jurnalis radio, televisi, media cetak, dan juru kamera.


Halaman :


Sejarah Bali Bali Sejarah Soekarno Perdana Menteri Uni Sovlet Indonesia Presiden Soekarno


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT