Asal usul

Pasangan Mempelai Di Kerobokan Pantang Melewati Tukad Mati

 Sabtu, 10 September 2022

SejarahBali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Badung - 

Ada berbagai kepercayaan dan pantangan diyakini secara turun-temurun oleh masyarakat di Bali. Salah satunya keyakinan krama di Desa Adat Kerobokan Badung, terkait pantangan dalam pelaksanaan kegiatan Manusia Yadnya atau Pawiwahan.

Menurut, Bendesa Adat Kerobokan, A.A Putu Sutarja menyampaikan, bagi mempelai tidak diperbolehkan melewati tukad mati. Kepercayaan tersebut telah diyakini para leluhur secara turun-temurun sampai saat ini.

"Hal ini telah dari dulu disampaikan oleh para Leluhur atau orang terdahulu kami khususnya di Desa Adat Kerobokan agar mempelai  tidak sampai melewati tukad mati", cetusnya, di Kerobokan, Badung.

Menurut Dirinya, jika pantangan tersebut dilanggar ada banyak hal-hal tidak diinginkan akan terjadi.

"Contoh-contohnya sudah sempat terjadi di desa adat Kerobokan jika melewati tukad mati dalam waktu tertentu mereka akan  berpisah, cekcok di rumah tangga bahkan sampai meninggal dunia", ujarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut Sutarja menghimbau, kepada seluruh Krama se Desa Adat Kerobokan apabila melakukan kegiatan pawiwahan agar tidak sekali kali para mempelai mencoba melewati tukad mati. Sembari Dirinya menambahkan, menurut Purana memang ada cerita mengenai hal tersebut.Pada jaman kerajaan konon batas sebelah timur Desa Adat Kerobokan merupakan Tukad mati.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah Asal Usul Badung Mempelai Pantang Tukad Mati


Tonton Juga :



Asal usul Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT