Kultur

Pelinggih Pengasti Segara Griya Anyar Tanah Kilap, Memohon Kesembuhan Dari Serangan Gaib

 Kamis, 06 Oktober 2022

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagi krama berkeinginan tangkil dapat membawa haturan berupa Banten Pejati, Bungkak Gading atau Kelapa Gading untuk satu Krama yang tangkil.

Kemudian membawa 7 maca bunga, terakhir membawa beras kuning. Saat nunas penglukatan dianjurkan bagi Krama agar membawa baju ganti karena, akan diguyur dari ujung kepala sampai kaki.

"Setelah ritual pengelukatan selesai maka, disarankan untuk sembahyang di hadapan Ida Dewi Gangga agar Beliau senantiasa memberikan berkat kesehatan, keselamatan kepada orang yang nunas pengelukatan, " cetusnya.

Pelaksanaan kegiatan pengelukatan dapat dilakukan pada rahinan Purnama, Kajeng Kiwon tergantung Krama memiliki waktu atau tergantung filling masing- masing.

"Sebenarnya pemangku tidak menetapkan hari-hari untuk datang namun banyak umat yang sering bertanya hari baik untuk tangkil, akhirnya dipilih purnama karena, saat melakukan pengelukatan pikiran harus tenang, masih bersih, serta tidak memiliki pemikiran yang negative, " paparnya.

Sembari Dirinya menambahkan, Bagi Krama berkeinginan tangkil dapat langsung ke Pura atau menemui Pemangku di pelingih Geria Tanah Kilat karena, Jero Mangku setiap hari ada menghaturkan ngayah dari Pagi hingga Jam 00.00.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali


Halaman :


Sejarah Bali Bali Sejarah Melukat Pura Gria Anyar Tanah Kilat Pembersihan Diri Menetralisir Aura Negatif


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT