Histeria

Puputan Margarana, Aksi Heroik Mengusir Penjajah Di Tanah Bali

 Jumat, 19 Agustus 2022

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kemudian sampailah Beliau di Desa Marga disana Beliau memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Polisi NICA di Tabanan, guna melucuti persenjata Polisi NICA, kemudian  diseranglah Polisi Nica pada 18 November 1946.

"Pasukan bergerak ke arah utara sampai lagi ke Desa Marga kemudian disana, I  Gusti Ngurah Rai menyebut pasukannya sebagai pasukan Ciung Wanara," katanya.

Selanjutnya, pada  9 November 1946, pagi-pagi Bapak I Gusti Ngurah Rai menerima info dari anak buahnya dini hari  20 November 1946 bahwa, pasukan Belanda menyerbu Desa Marga.

"Saat di serbu pasukan I Gusti Ngurah Rai bertahan di desa Marga agar rakyat Marga tidak menjadi korban Belanda," cetusnya.

Saat itu, Bapak I Gusti Ngurah Rai menantang Belanda untuk perang terbuka di alam terbuka.

Beliau bergeser ke utara ke arah Subak Uma Kaang agar rakyat terhindar dari serangan pasukan Belanda. 

"Belanda saat itu juga  terus mendesak ke Subak Uma Kaang, akhirnya pada waktu yang tepat Bapak I Gusti Ngurah Rai memberi komando kepada pasukannya untuk menyerang.Maka terjadilah pertempuran hebat di Subak Uma Kaang yang sekarang menjadi taman pujaan bangsa atau menjadi tempat sejarah perang Puputan Margarana seluas 10 hektar,".


Halaman :


Sejarah Bali Bali Sejarah Puputan Margarana Histeria Tabanan


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT