Dibalik Kisah Sejarah Taman Pahlawan Margarana Terselip Cerita Mistis

 Rabu, 17 Agustus 2022, 00:00 WITA

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Tabanan - 

Selain dibalik kisah sejarah perjuangan nan gagah berani pasukan Ciung Wanara dipimpin, I Gusti Ngurah Rai dalam mengusir kaum penjajah di tanah Bali serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa atau Taman Pahlawan Margarana, Tabanan.Terselip juga kisah-kisah misteri mewarnai areal Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa.

Salah satunya disampaikan, I Ketut Nyeneng selaku Jero Mangku di Margarana menurut pengalaman pribadi Beliau bahwa, memang disekitar areal Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa sempat pada hari-hari tertentu terkadang ada kemunculan penampakan-penampakan gaib disekitarnya.

Menurut pengakuan Beliau, sempat ada kemunculan sesosok penampakan beberapa orang prajurit-prajurit menggunakan pakian loreng-loreng lengkap dengan sepatu serta helm bajanya.

"Yang jelas dulu setelah Saya (I Ketut Nyeneng selaku Jero Mangku di Margarana) melakukan prosesi Pewintenan menjadi Mangku di sini (Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa) terasa seperti ada mengawal seperti seorang prajurit-prajurit. Selain itu, saat saya melakukan prosesi pawintenan sempat diikuti juga oleh prajurit sebanyak, 3 Pleton pasukan, termasuk sempat melihat sinar di atas sesampai di Pura Prajapati sinar tersebut hilang begitu saja", jelasnya.

Kemudian kejadian aneh, sempat dialami oleh seorang Mahasiswa melakukan aktivitas perkemahan di sekitar areal mounument. Mahasiswa tersebut tiba-tiba mengalami kesurupan, seperti seekor Macan. Mahasiswa tersebut kesurupan dikarenakan, sebelumnya telah berbicara sembarangan.

"Sempat ada seorang Mahasiswa sedang melakukan perkemahan, sebelumnya telah diberitau akan tetapi mereka (Mahasiswa) tidak percaya, Dirinya bebicara sembarangan dan kurang disiplin. Akhirnya, ada salah seorang Mahasiswa mengalami kesurupan seperti macan. Selanjutnya  setelah ngaturang pekeling akhirnya Mahasiwa tersebut sadar kembali," paparnya.

Selanjutnya, ada juga seseorang berbicara ngawur akhirnya dikejar sosok penampakan kerangka tengkorak sampai Dirinya tidak sadarkan Diri. 

"Ada juga seseorang berbicara ngawur akhirnya, di cari oleh rangka tengkorak, kemudian pingsan.Setelah nunas ice dan di berikan tirta orang tersebut akhirnya sadar kembali," katanya.

Ada juga salah satu pengunjung tiba-tiba kesurupan seperti sosok Celeng dengan mulut berbusa serta mengejar teman-temannya sendiri," sebutnya.

"Ada juga kerauhan seperti Celeng, mulutnya berbusa-bisa, serta ingin menggigit temannya sendiri akhirnya teman-temannya lari," ceritanya.

Kemudian kejadian lainnya sempat juga menimpa salah seorang mengaku ingin menjadi Balihan, lanjut melakukan mediatasi.Orang tersebut, entah kenapa langsung kesurupan secara tiba-tiba tanpa sebab.

"Ada juga seseorang melakukan meditasi yang mengaku ingin menjadi balihan akhirnya kerauhan Ciung Wanara berbicara seperti Kera. Saya sama sekali tidak bisa menjawab saat itu dan saya minta kepada Beliau akhirnya orang tersebut sadar kembali," paparnya.

Lanjut kejadian aneh lainya menimpan seseorang sedang membaca papan nama- nama pejuang di depan areal mounument. Akan tetapi, setelah Dirinya selesai membaca sembari tertawa dengan nada seperti mengejek tidak lama kemudian mulutnya kesamping.

"Orang yang mengalami mulutnya bengor tersebut ngaturang pekeling. Ya, akhirnya orang tersebut selamat," cetusnya.

Kemudian sempat ada salah seorang Pegawai Bank melihat penampakan wanita cantik dengan rambut panjang menunjukan dirinya sekejap kemudiam menghilang begitu saja.

"Ada juga seseorang pernah melihat wanita cantik kembar  letaknya di bawah sebelah timur areal mounument tempatnya di Balai Tajuk.Orang yang melihat sosok tersebut adalah, seorang pegawai Bank BPD Bali yang saat itu ingin bersantap siang sejenak.Akhirnya Dirinya melihat sesosok wanita cantik berambut panjang karena, tidak berani akhirnya dirinya mencari temannya Setelah dicari lagi wanita cantik tersebut sudah tidak ada,"  bebernya.

Rangkaian kejadian tersebut memang sering terjadi, akan tetapi ada orang yang percaya dan ada juga tidak percaya.Sembari Dirinya menghimbau, bahwasanya di areal monument termasuk areal suci.Jadi, sangat diharapkan bagi para pengunjung tetap santun serta menjaga etika saat mengunjungi areal disekitar Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margerana.Agar hal-hal tidak diinginkan sampai terjadi.
 

Penulis : A.A Gede Agung






Sejarah Terpopuler