Klasik

Pesanggrahan Munduk Buleleng,thn 1920

 Sabtu, 11 Mei 2019

TropenMuseum

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Karangasem - 

Bali tempo doeloe sudah menyedot banyak perhatian orang luar. Tak hanya untuk berdagang namun juga berwisata. Sebagai pelengkap kehadiran pendatang ini, dibangunlah kemudian penginapan-penginapan yang disebut pesanggrahan.

Berdasar penuturan Myron Zobel dalam buku Bali Tempo Doeloe karya Adrian Vickers, Bali begitu cantik dengan pesanggrahannya. Sebab, berbeda dengan hotel, pesanggrahan tidaklah menyuguhkan lobi yang ramai, ruang makan yang berisik, atau tamu yang hilir mudik.


Melainkan, dengan ciri ketenangan, Myron Zobel yakin pesanggrahan akan mempertahankan kecantikan Bali.



Namun, dibalik semua keistimewaan pesanggrahan tersebut, ada lagi hal unik lainnya dari Bali. Hal itu yakni air untuk pendatang.

Memesan minum di pesanggrahan, pendatang menyebutkannya dengan nama ajar blanda.

Ajar sendiri berarti air. Sementara jika dikaitkan dengan blanda itu mencirikan minuman yang berasal dari luar Bali, kemungkinan merujuk pada negara-negara Eropa.

Menurut Zobel, kemungkinan juga ini dikarenakan kulit penduduk Bali yang berwarna gelap atau coklat.


Penduduk Bali biasa berjalan dari puncak pegunungan melintasi persawahan yang berlumpur. Sehingga, tidak baik bagi pendatang untuk minum air orang Bali. Hanya air yang diimpor masuk ke Bali yang dikenakan biaya dan bisa dipakai pendatang.

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT