Asal usul

Arsitektur Bali, Tersemat Makna Dan Simbul

 Minggu, 21 Agustus 2022

SejarahBali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Kenapa arsitektur tradisional Bali harus dilestarikan. Menurut, Guru Besar Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Udayana (Unud), Prof Dr Ir Putu Rumawan Salain. M.Si., IAI, menyampaikan, karena didalamnya terdapat sebuah sistem mengatur manusia mulai dari, lahir sampai meninggal.

Kemudian berhubungan dengan keyakinan dengan roh-roh dan sebagainya dalam satu rumah. 

Jadi rumah Adat Bali bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal saja, akan tetapi rumah merupakan tempat untuk bekerja, berkriya serta menghormati para leluhurnya berupa Parahyangan atau Sanggah. 

"Semua itu diartikan sebagai lahir, hidup mati ada juga simbol-simbol memang diwadahi," katanya.

Kemudian bangunan Lumbung dijadikan sebagai tempat menaruh Padi, berhubungan dengan pekerjaan sebagai daerah masyarakat agraris.

"Lumbung merupakan tempat Padi yang dihormati masyarakat Bali.Serta disungsung disebut dengan Dewi Sri," cetusnya.

Selanjutnya, ada juga Bale daja dimana tempat orang tua atau para gadis tinggal.Bangunannya agak tertutup dan solid penuh dengan tembok, Bale Dauh agak sedikit terbuka, dan Bale Delod terbuka penuh. 

"Jika dilihat dari segi dinding boleh saya katakan arsitektur tradisional agak miskin dengan dinding," sebutnya.

Kemudian fungsi Dapur di Bali selain tempat memasak sehari-hari juga berfungsi sebagai tempat pembersihan atau dilebur semua kotoran atau hal-hal dalam Diri yang negatif agar tidak kut secara magis dilebur oleh Betara Brahma.

"Kemudian Dapur karena, panas merupakan perujudan Dewa Brahma.Misal, seseorang ada keluar dari pemesuan atau dari orang meninggal.Maka, saat memasuki pintu gerbang di belokkan dari aling-aling menuju ke Dapur dengan tujuan untuk melebur hal-hal negatif di dalam diri," paparnya.

Selanjutnya, untuk atap rumah adat Bali ada menggunakan alang-alang adapun makna tersirat bahwa untuk melindungi insan yang ada di dalamnya agar dapat disucikan.

"Dari atap alang-alang berubah menjadi genteng tentu ada filosofi bahwa, warna dan tanah itu juga pertiwi.Sedangkan jika dilihat di Penglipuran menggunakan Bambu, dimana diyakini secara ekologis memang cocok dan memberikan perlindungan kepada insan yang tinggal di dalamnya," sebutnya.

Selanjutnya ada juga kepercayaan penggunaanBata Merah dan Genteng sebagai bahan bangunan karena, merasa seperti di kubur.

Jadi, hal tersebut secara umum memiliki makna dari segi Material, dari Penempatan, dari segi Keyakinan.Sehingga, semua berkaitan dengan fungsi ada pewadahan tadi dikaitkan dengan fungsi-fungsi upakara mulai lahir, sampai mati dan menjadi Atma.

Jika dilihat dari struktur arsitektural tradisional Bali diejawantahkan oleh para leluhur maka, sangat patut Arsitektur adat Bali dilestarikan. 

'Ini wajib kita lestarikan karena, pulau Bali kalau masih bisa melanjutkan arsitektur tradisional Bali itu ketika kita banyak memanfaatkan bahan-bahan alamiah seperti, bata dan paras artinya kita di Bali juga dapat memproduksi bahan-bahan tersebut sendiri.

Begitu juga alang-alang karena, dianggap kotor, saat ini telah muncul dari luar Bali penggantinya ang mungkin jangka waktu pemakiannya dapat lebih lama digunakan.

Jadi, semua sangat perlu dikembangkan, saat berbicara pelestarian arsitektur tradisional Bali.Yang harus dapat juga melestarikan selain bahan mulai Tukangnya juga, Teknologi, dan ritualnya.

Hal ini tidak akan pernah di pisahkan karena, sebuah sistem akan hidup kembali kalau semakin banyak yang cinta dengan arsitektur Bali ini.Maka, sirkulasi ekonomi tentu akan mampu terjadi.

"Rawatlah arsitektur Bali, yang begitu indah dan mulia, memiliki banyak makna serta simbol menjadi bagian dari pilihan hidup kita ke depannya," pungkas Rumawan Salain.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah Asal Usul Denpasar Arsitektur Makna


Tonton Juga :



Asal usul Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT