Klasik

Dari Festiva Pasar Tradisional Hut XX Denpasar

 Rabu, 13 Agustus 2014

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Badung - 

Pasar Tradisional dalam pengelolaannya masih mengalami kesulitan untuk melakukan penataan yang lebih tertib terhadap para pedagang, salah satunya Zonasi bagi pedagang yakni pengelompokan pedagang sesuai dengan jenis komoditi daganganya. Kondisi ini membuat pasar Tradisional menjadi semrawut dan tidak nyaman untuk dikunjungi.

Maka dalam kesempatan Festival pasar ini, diharapkan kepala pasar dan para pedagang dapat lebih menata Zonasi secara bertahap. Demikian disampaikan Walikota Rai Mantra, Selasa (21/2) saat melakukan Road Show di Pasar Desa Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan Kecamatan Densel, dan Pasar Burung Sanglah (Pasar Banjar Kaja Desa Pekraman Sesetan).

Lebih lanjut dikatakan dalam meningkatkan kembali eksistensi pasar tradisional di masyarakat, banyak tantangan yang dihadapi mulai dari kesadaran yang rendah terhadap kedisiplinan, kebersihan, ketertiban, pemahaman yang rendah terhadap perilaku konsumen, dan semakin berkembangnya pasar modrn.

Melihat hal itu Pemkot Denpasar telah melakukan revitalisasi terhadap beberapa pasar Tradisional di Kota Denpasar, serta meningkatkan pengetahuan dasar bagi para pedagang. Diharapkan dari program ini dapat terciptanya tempat usaha yang nyaman, terciptanya peningkatan mutu dan produktivitas, sehigga Pasar Tradisional menjadi tempat yang layak dan tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi setiap kalangan, serta mampu bersaing dengan pasar modern.

Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kota Denpasar Made Mertajaya mengatakan kegiatan Road Show dilaksanakan 20 - 24 di Pasar tradisional oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui BPMPD Denpasar berkaitan dengan pelaksanaan Festival Pasar Tradisional.


Halaman :


Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT