Histeria

Jalan Gajah Mada, Konon Kawasan Kampung Cina Dan Arab

 Kamis, 25 Agustus 2022

SejarahBali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Kawasan Jalan Gajah Mada Denpasar saat ini telah menjadi kawasan heritage di kota Denpasar, ternyata tersemat sejarah yang menjadikan kawasan tersebut pada masanya merupakan pusat niaga dan bisnis terbesar, dihuni oleh mayoritas kaum etnis Tionghoa dan Arab.

Sampai saat ini, di kawasan heritage Jalan Gajah Mada dijadikan kawasan kota tua Denpasar. 

Hal tersebut disebabkan karena, bangunan-bangunan yang dikatagorikan heritage building tersebut memiliki nilai estetik dari eksterior maupun interiornya.

Terkait sejarah singkat datangnya serta keberadaan kaum etnis Tionghoa dan Arab. Dan dijadikannya kawasan Gajah Mada sebagai pusat niaga dan bisnis terbesar kala itu menurut, salah satu Sejahrawan Bali, Prof. Dr. A. A Bagus Wirawan, S.U di Denpasar menyampaikan, Kawasan daerah jalan Gajah Mada telah berumur kurang lebih 50 tahun.

Dahulu di daerah kawasan Gajah Mada merupakan kampung Pecinan dan Arab.

"Merupakan dua ciri etnis memang berada di sekitar pasar kala itu.Dan berkembang setelah puputan Badung," katanya.

Datangnya warga Arab dan China ke daerah kawasan Gajah Mada, diperkirakan telah datang sebelum Puputan  Badung bergejolak.

Setelah terjadinya puputan Badung tersebut kemudian bangunannya ditata kembali oleh Belanda.

"Ditata ulang jalan dan bangunannya, dimana untuk warga Arab dan dimana bangunan untuk warga China saat itu," jelasnya. 

Menurut Wirawan, Belanda kala itu dapat dikatakan satu sisi melakukan eksploitasi menguras kekayaan bumi Indonesia. Akan tetapi, dilain pihak Belanda juga melakukan Politik etis.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah Jalan Gajah Mada Kampung Histeria Denpasar Cina Arab


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT