Cerita

Misteri Kamar 327 Hotel INNA Grand Bali Beach

 Minggu, 12 Maret 2023

MISTERI KAMAR 327 HOTEL INNA GRAND BALI BEACH

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Ada kisah misteri yang berkembang di hotel tersebut.Khususnya terkait dengan dua kamar hotel di Inna Grand Bali Beach. Keduanya adalah kamar nomor 327 dan nomor 2401. Hotel yang letaknya persis di tepi Pantai Sanur tersebut, tak menyewakan khusus untuk dua kamar tersebut. Kamar Presiden Soekarno Berdiri tahun 1966, Inna GBB menyimpan cerita tersendiri mengenai keberadaan dua kamar yang diperlakukan secara khusus dan dianggap sebagai kekhasan Inna GBB itu.

Kamar 327 dan 2401 adalah kamar yang mendapat perlakuan khusus baik dari sisi perawatan fisik maupun spiritual oleh pengelola hotel. Semasa hidupnya presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, selalu menginap di kamar ini bila datang ke Bali. Sedangkan kamar 2401 merupakan kamar yang “disiapkan” secara khusus bagi kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan. Bahkan, tiap Malam Jumat, konon Bupati Eka Rutin Sembahyang di Kamar 327.

Di Inna GBB secara total tersedia 566 unit kamar yang tersebar di tiga bagian besar. Rinciannya: 247 unit kamar di Tower Wing (setinggi 10 lantai) yang mencakup 1 unit kamar kelas presidential suite dan 24 kelas executive suite. Selain itu, ada 208 unit kamar di Garden Wing (sebanyak empat blok bangunan dua lantai) dan 111 kamar Cottage. Kamar 327 terletak di Tower Wing, sedangkan kamar 2401 merupakan Cottage. Ketika Inna Grand Bali Beach terbakar pada tahun 1993, kamar nomor 327 itu tidak terbakar. Pada setiap bulan Suro, ada persembahyangan di kamar 327, dan sesajennya kemudian dilarung ke laut. Selain itu, setiap tanggal 17 Agustus disediakan sesajen khusus di kamar itu. Menjelang Kongres IV PDIP 2015, Menurut Alit Suka, pihaknya telah menggelar matur piuning. Kini, kamar yang setiap hari banyak dikunjungi orang untuk berdoa itu dilengkapi berbagai jenis pakaian dan barang-barang.

Mulai dari perlengkapan salat, sepatu, kain sarung, baju, kaus, kaca mata, yang seolah-olah milik Sukarno. Bahkan, pada lemari pakaian terdapat satu potong jas putih, seperti yang biasa dikenakan Bung Karno. Barang-barang tersebut tetap dijaga keasliannya, terutama sejak terjadi insiden kebakaran. Pengelola hotel setiap harinya selalu menyiapkan makanan serta sesajen khas umat Hindu. Alasannya, sajen itu dijadikan mediator untuk memohon keselamatan pada Tuhan yang Maha Esa. Uniknya, pada setiap peringatan hari ulang tahun Bung Karno, hotel itu juga menyediakan menu spesial seperti nasi tumpeng plus berbagai jenis makanan ringan ala pasar tradisional.

Penulis : TImLiputan

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT