Klasik

Parahnya akses jalan menuju Museum Subak Tabanan

 Jumat, 10 Mei 2019

Ady Ras

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Museum Subak Tabanan berasal dari ide seorang ahli adat dan agama di Bali yang bernama I Gusti Ketut Kaler pada tanggal 17 Agustus 1975, yang memiliki ide untuk melestarikan lembaga tradisional Subak sebagai salah satu warisan budaya Bangsa.

I Gusti Ketut Kaler adalah seorang pakar adat dan agama yang pada waktu itu bekerja di Kanwil Departemen Agama Provinsi Bali.

#MuseumSubak diresmikan pada tanggal 13 Oktober 1981 oleh Gubernur Bali Prof Dr. Ida Bagus Mantra. Tempat ini berisi bangunan museum utama dan bangunan museum terbuka.

Bangunan museum utama, yang terdiri dari bangunan suci dengan kuil Padmasana, Bedugul, dan yang lainnya. Ini benar2 mengikuti konsep tata ruang Hindu Bali, dan tiga konsep mandala, juga bangunan untuk pusat informasi dan ruang pameran.

Sedangkan bangunan museum terbuka, dimanifestasikan sebagai #Subak Mini, yg digunakan sebagai kegiatan demonstrasi Subak, mulai dari sistem irigasi dan aktivitas kegiatan petani di sawah.

Jadi sesuai dengan sejarah dan prasasti yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa pertanian dan usaha tani padi sudah ada secara teratur di Bali pada tahun 882 Masehi, juga menurut prasasti Sukawana (882 masehi) mengatakan kata "Huma" berarti sawah dan "Perlak" berarti bidang tegalan (perkebunan). Keberadaan organisasi tradisional Subak ini sangat unik, dan pada tahun 1990 John S. Ambler peneliti internasional telah menjelaskan bahwa sistem irigasi subak terlihat sederhana namun pada dasarnya organisasi Subak ini adalah teknologi canggih tentang metode #irigasi air untuk pertanian di Bali.

Sayang sekali, akses jalan menuju #museum subak ini dibiarkan rusak parah.

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT