Klasik

Sejarah Desa Paksebali

 Selasa, 14 Mei 2019

SejarahBali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Bangli - 

Desa Paksebali adalah desa yang memiliki cikal bakal yang sudah lama, setidak-tidaknya waktu bertakhta Dalem Watu Renggong di Gelgel, lebih kurang pada abad 15. Suatu bukti lain dapat kami ketengahkan, bahwa pada saat pemerintahan Dalem Pengarsa yang disebut juga Dalem Pemayun Bekung yaitu putra dari Dalem Watu Renggong, dimana I Gusti Pande Basa keturunan Dauh Bale Agung karena jasanya menaklukkan

Suku Taliwang di Tuban diberikan suatu daerah oleh Dalem yakni daerah Dawan dan Sampalan (Kelod, Tengah dan Kaler). Sebenarnya daerah Sampalan Kaler itulah Desa Paksebali yang sekarang dan merupakan satu kesatuan Desa Adat dengan Sampalan Tengah (Sampalan Tengah Sekarang) dan Sampalan Klod (Sampalan Klod Sekarang). Sejarah berjalan terus yang lama kelamaan nama Sampalan Kaler berubah menjadi Subali. Subali terdiri dari kata Su dan Bali. Su artinya Amat dan Bali artinya Utama.

Jadi Subali artinya Sangat Utama. Kelak setelah pusat kerajaan berpindah dari Gelgel ke Klungkung, dimana pengikutnya sering mengadakan pembrontakan terhadap Raja Klungkung, maka daerah Subali yang terletak diperbatasan wilayah kerajaan Klungkung ditetapkan sebagai tapal batas. Dengan demikian masyarakat Subali merupakan patriot-patriot terdepan dalam penanggulangi serangan?serangan dari luar yang mau mengganggu Raja Klungkung dari utara. Karena fungsi dan kedudukan Desa Subali sangat penting artinya dalam mempertahankan Kerajaan Klungkung, maka diperlukanlah orang-orang yang setia baik dalam kata maupun tindakan.


.
Maka berubahlah sebutan Desa Subali menjadi Desa Paksebali. Paksebali terdiri dari dua suku kata yaitu Pakse dan Bali. Pakse artinya Pendapat, Bali artinya Utama. Jadi Paksebali artinya Pendapat yang utama.
.
Memang demikianlah keadaannya, bahwa sangat diperlukan pendapat-pendapat yang konsekwen dan utama dalam mempertahankan daerah/Desa Paksebali yang merupakan pintu masuk ke Kerajaan Klungkung, disamping pendapat-pendapat utama dalam membela keadilan dan kebenaran.

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata



Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT