4 Wisata Spritual Bali Barat Yang Wajib Dikunjungi

 Selasa, 16 Agustus 2022, 00:00 WITA

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Buleleng - 

1. PURA MELANTING
Pura Melanting terletak di desa Banyupoh, Kec. Grokgak, Kab. Buleleng, termasuk kawasan Bali Utara. Sekitar 50 km sebelah Barat kota Singaraja. Keberadaan pura ini Melanting tidak hanya sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu terutama para pedagang, tetapi juga wisatawan, karena pura di Bali ini tampil cantik dan indah.

Nuansanya tenang karena berada di tengah hutan di kaki bukit Pemuteran. Memiliki kisah atau sejarah yang cukup unik dan penuh mistis, berhubungan dengan perjalanan pendeta sakti dari tanah Jawa bernama Dang Hyang Nirartha.

2. PURA PUCAK MANIK PULAKI
Bagi semeton yg pernah melalui tangga sakral ini, pastilah tahu tangga ini menuju ke Pura Pucak Manik, salah satu jajaran pesanakan dari Pura Pulaki. Menuju pura ini dapat melalui Pura Kerta Kawat atau melalui jalur Pura Melanting. Parkir yg tersedia cukup luas untuk menampung kendaraan yg parkir di pelataran parkir pura. Dari pelataran parkir, sudah tampak tangga sakral ini yg akan membawa pemedek menuju ke Pelinggih Ratu Mas Manik yg ada di puncak. Pemedek akan melalui sekitar 700 anak tangga di antara hutan Pulaki yg masih dihuni ratusan kawanan kera.

Pura Pucak Manik selain Pura Kerta Kawat, Pura Melanting, Pura Taman Belatungan, Pura Pabean, Pura Pegaluhan dan Pura Pemuteran, termasuk dalam filosofi Sapta Loka yang berhubungan dengan Sapta Petala atau tujuh lapisan semesta.
Bagi pemedek yg ingin tangkil, diharapkan membawa 2 buah pejati, satu untuk pelukatan dan satu dihaturkan di ajeng pelinggih utama. Beliau yg berstana di pura ini terkenal bares namun tegas. Banyak pemedek yg tangkil memohon kehadiran sentana di dalam keluarga dikabulkan oleh Beliau.

Bagi yg memiliki permohonan khusus untuk nunas sentana agar datang tangkil bersama pasangan, membawa tambahan sekar macam 11, klungah gading dan gadang, dan sebaiknya mencari hari baik seperti Purnama.

3. PURA PULAKI
Pura Pulaki terletak di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak, di tepi jalan Singaraja- Gilimanuk sekitar 53,5 Km dari kota Singaraja. Kondisi jalan cukup baik. Fauna pendukung terkenal yang sangat menarik ialah kelompok kera dan jalak putih.Pura Pulaki terletak di lereng pegunungan berbatu dan bersemak belukar.

Kisah berdirinya Pura Pulaki tidak terlepas dari sejarah perjalanan Dang Hyang Nirartha dari Blambangan (Jawa Timur) ke Dalem Gelgel (Bali), pada masa pemerintahan Dalem Cri Waturenggong (1460-1550 M). Pura Pulaki merupakan Pura Kahyangan Jagat yang dipuja (disungsung) oleh seluruh umat Hindu di Bali. Sejak pemugaran besar-besaran yang dimulai tahun 1984, kini Pura Pulaki  sudah tampak megah dan luas serta memungkinkan umat Hindu melakukan persembahyangan bersama dengan leluasa. Pura Pulaki sebenarnya merupakan pusat dari serangkaian pura sekitarnya, yaitu  Pura Kerta Kawat pada Km 51 dari Singaraja (sekitar 750 M di sebelah selatan jalan raya), Pura Melanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran. Urut- urutan upacara yang diadakan pada piodalan yang jatuh pada Purnamaning Kapat dimulai dari Pura Pulaki, kemudian Pura Melanting dan Kerta Kawat, lalu di Pura Pemutaran dan terakhir di Pura Pabean. 

4. PURA PABEAN
Seperti diketahui lokasi banyak pura Kahyangan Jagat di pulau Dewata Bali banyak mengambil tempat di pantai, pegunungan, danau dan juga hutan, dan Pura Pabean salah satunya terletak di pinggir pantai, menghadap laut lepas menyuguhkan pemandangan alam yang indah.

Lokasinya di jalan raya Gilimanuk – Seririt, desa Banyu Poh, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng. Jarak dari pusat kota Singaraja Buleleng sekitar 50 km, jarak dari Gilimanuk sekitar 35 km sedangkan jarak dari Denpasar cukup jauh sekitar 120 km.

Pura Pabean sendiri berada di seberang jalan pura Pulaki, letaknya berdekatan, jarak keduanya berkisaran 150 meter, bisa dijangkau dengan jalan kaki. Pura Pabean menjadi salah satu pura pesanakan Ida Bhatara Pulaki (pesanakan Ida Bhatara Sami).

Pura pesanakan tersebut diantaranya Ida Bhatara Pulaki, Ida Bhatara Pabean, Ida Bhatara Melanting, Ida Bhatara Mutering Jagat di Pemuteran dan Ida Bhatara Kertaning Jagat, lokasi kelima tempat tersebut berdekatan dan mudah dijangkau, sehingga mereka yang ingin melakukan kegiatan Tirta Yatra bisa pedek tangkil (bersembahyang) ke pura tersebut, bisa menjangkaunya dengan lebih mudah.
 

Penulis : A.A Gede Agung






Sejarah Terpopuler