Cerita

Ada Beberapa Tokoh Mengembangkan Dunia Kartun Di Bali

 Minggu, 23 Oktober 2022

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Perkembangan dunia kartun di Bali menurut salah satu Tokoh Kartunis Bali, Jango Paramartha, menyampaikan, berawal dari adanya rubrik kartun di salah satu koran terbesar di Bali (Bali Post) kala itu.

Adapun beberapa pelopor dunia kartun kala itu.Adapun pelopornya, Gus Martin, Gus Lolet, Toni Tantra, Gun-gun, Made Ade dan Swarya.

Menurut Dirinya, nama-nama tersebut yang ikut berjuang mengembangkan dunia kartun di Bali kala itu.

"Waktu itu saya masih SMP dan ikut di Bali Post juga", cetusnya.

Dalam perkembangannya Dirinya menceritakan secara singkat keterlibatannya dalam perjalanan Dunia Kartun di Bali.Dimulai dari  saat Dirinya memasuki dunia SMA kelas II 1981, yang pertama kali diadakan pameran kartun di art centre berjudul "Bali Dalam Kartun".

Waktu itu, Bali Post selalu membuat rubrik kartun setiap hari minggu satu halaman full jadi, anak-anak muda masuk ke dunia media kala itu.

"Jadi, itu adalah intelektual sangat luar biasa pada jaman itu.Jadi, kalau sudah karyanya masuk di sebuah media dan diterima baik sebagai penulis ataupun menggambar, membuat ilustrasi, maupun menggambar kartun.

Apalagi menggambar kartun politik tentu telah menjadi kecerdasan atau kerenlah kala itu, " paparnya.

Menurut Dirinya, Kartun merupakan simbiosis Wayang dalam perkembangan jaman saat ini sehingga, setiap seniman kartun kala itu berlomba-lomba mencari bentuk dan karakter masing- masing sehingga muncullah karakter- karakter Bali seperti, Mr. Bali, Sigug dan Sangut Delem kemudian ada  Brewok.

"Mulailah teman-teman kartunis membuat semacam tokoh tersendiri yang selalu terbit setiap minggu dan setiap hari pun kartun politik di Bali Post mengangkat tema-tema perkembangan-perkembangan dunia Bali dan perubahan perkembangan sosial di Bali, " paparnya.

Dalam setiap pameran-pameran selalu melibatkan Diri, misalnya pada 1986 setelah membuat pameran kartun lagi.Sampai kala itu, pihak Jakarta melihat perkembangan Kartun di Bali.

"Berkembang terus hampir setiap tahun kita membuat pameran kartun sesuai temanya misal, revormasi di Jakarta kita buat revorbali, kemudian pada 1999 membuat judul prihatin, dan banyak membuat pameran- pameran seperti di Art Center, musium Bali dan dimana saja kemudian ada mall yang baru di buka seperti matahari kita buat, di kuta juga dimana ada kesempatan kita buat disana, " berbernya.

Rupanya perkembangan kartun di Bali tidak hanya membicarakan tentang perubahan sosial politik yang ada, akan tetapi juga berkembang menjadi sebuah supenir juga. Sehingga teman- teman kreatif bisa membuat kartunnya menjadi penopang hidup kuliahnya waktu itu.

"Ada juga yang membuat T- Shirt pada saat itu seperti, Bombom dan kartu ucapan juga belum ada email pada saat itu kita membuat kartu ucapan dan laris manis pada saat itu, " sebutnya.

Puncaknya, saat Jakarta mulai melirik pada 1997 adalah, pameran kartu dengan tema Wanita Asia dimata kartunis, serta dirinya sebagai Ketua panitia kala itu.

Selanjutnya sempat juga mengelar pameran namanya Bali Sing Kenken itulah, cikal bakal kartunis Bali menuju Go Internasional.

Selanjutnya, pada 1994 Bali ke Australi dan saya merasa PD saat itu dan tahun 1995 saya balik ke Bali dan saya membuat usaha di Kuta, Badung.

"Saya mnggambarkan Bali yang penuh dengan fenomenal politik, Bali yang penuh problematika dan menariknya gambar tersebut disukai oleh tamu-tamu asing juga. Sehingga, sempat wartawan Kompas menulis saya.Jaman itu kalau kita sudah masuk di media nasional kita sudah sah menjadi Kartunis. Jadi, itu semacam pengakuan pada jaman dulu dan sah menjadi seniman pada jaman itu, " pungkas Paramartha.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah Tokoh Dunia Kartun Tokoh Kartunis Bali Jango Paramartha



Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT