Apa Kata Mereka

Apa Kata Mereka Tentang Channel Sejarah Bali dari Nyoman Gede Sentana Putra (Kedux)

 Minggu, 30 Oktober 2022

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Dari menghadapi kendala tersebut akhirnya Dirinya mampu melahirkan karya seni ogoh-ogoh dengan pakem tetap mengusung tradisi berpadu dengan sentuhan teknologi.

"Setelah membuat lagi dan lagi ogoh - ogoh dengan regulasi 5 meter.Jadi, dari sekian kali membuat ogoh- ogoh ketemu lagi jenuhnya.Akhirnya, bukan ogoh-ogoh yang membuat jenuh namun fasilitas umum yakni fasitas kabel-kabel yang membuat kita tidak bisa membuat ogoh-ogoh berukuran lebih besar, " katanya.

Jadi kala itu, Dirinya berkeinginan membuat ogoh-ogoh yang setelah tidur dapat berdiri kembali.Jadi, biar dapat secara megahnya sebuah karya serta bisa diarak ke jalan.

"Akhirnya saya mempunyai ide membuat ogoh-ogoh agar bisa bergerak namun bergerak itu bisa turun disaat ada kabel-kabel saja.Bukan bergerak terus jadi, disaat melewati kabel ogoh-ogoh bisa berdiri lagi dan megah lagi, " ujarnya.

Konsep dasar awal membuat ogoh-ogoh tersebut dengan bantuan teknologi karena, saya mempunyai teknologi hidrolik kala itu.

"Hidrolik tersebut telah ada di keseharian saya karena, saya bekerja di bengkel dan alat itu sudah sering dilihat.Selain itu alat-alat tersebut saya adopsi ke kontruksi ogoh-ogoh, " cetusnya.

Menurut Dirinya, sebuah kegiatan ini nantinya dapat menghasilkan sebuah masa depan untuk kreatornya atau penggemarnya.Jadi ogoh-ogoh tidak hanya dinikmati pada saat pelaksanaan Nyepi saja.Melaikan mungkin lebih menggali sebuah aktivitas ogoh-ogoh tersebut.

Dirinya mencontohkan, Pertama telah sempat membuat sebuah merchandise dengan tema ogoh-ogoh setidaknya dapat memutar ekonomi nantinya. Yang mana, aktivitas tersebut akhirnya dikonsenkan ke banjar untuk biaya produksi ogoh-ogoh.Keuntungannya saling mengisi dan memback up antara yang memiliki brand dengan banjar.

"Jadi untuk membuat ogoh-ogoh itu tidak kepikiran dana lagi. Mengadopsi teknologi pun bukan suatu hal yang biasa. Itu adalah suatu hal luar biasa bagi saya karena, jangankan mengadopsi ogoh-ogoh kita membuat karakter ogoh-ogoh pun ilmunya gak semua orang bisa.Jadi, untuk sebuah karakter pun saya sudah melakukannya dengan cara membuat perusahaan patung misalnya, " paparnya.

Jadi Dirinya menyampaikan, masa depan aktivitas pembuatan ogoh-ogoh tersebut selalu menggalinya ternyata ada suatu masa depan yang bisa sangat besar dan dapat dinikmati tidak harus pada perayaan Nyepi saja.

"Jadi saya berharap teman teman kreator ogoh-ogoh dapat saling menggali supaya skill kita dibidang ogoh-ogoh tidak terpakai hanya setahun sekali. Saya merasa beruntung sekali suka ogoh-ogoh dan setelah saya gali banyak sekali bisa membantu saya dalam berkarya yang memang bisa ke ranah industry, " harapnya.

Sembari Dirinya menambahkan, Harapannya tentang budaya Bali yakni tradisi ogoh-ogoh ini adalah, ogoh-ogoh tidak harus sebuah ogoh-ogoh berbentuk raksasa yang bergerak atau diam itu mungkin juga aktivitas Hindu di Bali.Namun kedepan sangat diharapkan, skil-skil teman-teman jangan ogoh-ogoh saja.Akan tetapi, dapat digabungkan dengan teknologi namun kreatornya pun juga harus melek dengan teknologi.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali


Halaman :


Sejarah Bali Bali Sejarah Apa Kata Mereka Nyoman Gede Sentana Putra (Kedux) Builder Motor Custom Seniman Ogoh – Ogoh


Tonton Juga :



Apa Kata Mereka Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT