Cerita

Tiga Orang Keturunan Puri Pemecutan Selamat Dari Muntahan Peluru Belanda

 Selasa, 27 September 2022

sejarahbali,com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Badung - 

Perlawanan Puputan Badung pada 20 September 1906 melawan Belanda telah menimbulkan banyak korban dari keluarga Puri Pemecutan beserta pengikutnya.

Dalam perlawanan tersebut menurut, salah satu tokoh Puri Pemecutan, Denpasar, A. A. Ngurah Putra Darmanuraga, mengatakan, tidak seluruh keturuan Puri Pemecutan gugur dalam perlawanan melawan Belanda kala itu. Masih ada tiga orang keturunan Puri selamat meskipun muntahan peluru menghujani perlawanan dalam Puputan Badung.

Tiga orang keturunan Puri Pemecutan yang selamat kala penyerangan oleh Belanda yaitu, I Gusti Ngurah Jegu, I Gusti Ngurah Gede Pemecutan merupakan Putra dari I Gusti Ngurah Rai dan Anak Agung Sagung Adi, Putri dari I Gusti Ngurah Made.

"Menurut cerita, ketiganya sama sekali tidak terkena tembakan dari peluru Belanda kala itu.Mungkin sudah kehendak alam, " katanya.

Menurut cerita Beliau saat perlawanan melawan Belanda.Beliau menggendong serta menggandeng seorang anak.

"Kala hujan peluru menerjang, Beliau hanya terdiam di tengah-tengah tumpukan jasad yang telah berguguran dalam perlawanan melawan Belanda kala itu, " paparnya.

Dirinya menceritakan, selanjutnya Belanda melihat tiga orang masih hidup.Akhirnya, pihak Belanda menyuruh Beliau menjauh dan mengusirnya dari tumpukan jasad-jasad tersebut. "Nenek saya disuruh segera pergi oleh Belada kala itu, " cetusnya

Kemudian setelah situasi agak reda ketiganya pergi ke daerah Munggu.Dalam kepergiannya ke daerah Munggu akhirnya, keberadaan ketiganya diketahui. Bahwa, masih ada keturunan dari Puri masih hidup.Selanjutnya, dicarilah ke tiganya ke daerah Munggu.

Salah satu dari anak keturunan Puri saat masih kecil sempat dipungut oleh, Ida Bagus dari Gria Windu.Karena, Beliau masih mengenakan baju kebesaran Puri.Sehingga, dipastikan Beliau adalah anak seorang Raja.

"Dari Gria Bindu Beliau dibawalah ke Grenceng karena, Ibu Beliau berasal dari Puri Grenceng akhirnya Beliau dirawat di Grenceng, " sebutnya.

Sembari Darmanuraga menambahkan, setelah Beliau beranjak Dewasa mulailah para penglisir di luar Puri bersepakat mengadakan pertemuan di Puri Batan Moning dalam kaitan akan membangun Puri kembali.Puri yang recana dibangun kala itu adalah, Puri Kanginan di Denpasar saat ini.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah Belanda Penjajahan


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT