Histeria

Belanda Menebar Hoaks untuk Taklukkan Bali dalam Perang Jagaraga

 Kamis, 19 Agustus 2021

Atlas Van Stolk/Perang Jagaraga di Buleleng dalam lukisan Belanda, 1848

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Raja yang dikawal Patih Jelantik menempati bagian kepala udang, diapit perlindungan dari dua sisi capit yang dihuni oleh panglima-panglima tangguh. Begitu pula di bagian badan serta ekor yang menopang posisi utama di kepala. Dengan demikian, raja terlindungi dari segala sisi.

Istri I Gusti Ketut Jelantik yang bernama Jero Jempiring juga ikut ambil bagian dalam pertempuran besar itu. Bersama pasukan wanita pemberani, ia bertugas untuk mempertahankan tempat-tempat suci. Awal tahun 1848, Patih Jelantik mulai menggerakkan pasukan untuk mengusik Belanda secara gerilya. Pos-pos dan kapal-kapal Belanda menjadi sasarannya. Belanda membalas, tapi selalu gagal berkat siasat jitu yang diterapkan Patih Jelantik.

Sepanjang tahun 1848 itu, Buleleng berkali-kali meraih kemenangan. Namun, memasuki tahun 1849, Belanda memakai taktik adu domba, mereka menyusupkan utusan untuk menghasut dan memecah-belah kerajaan-kerajaan lokal di Bali yang kala itu cukup solid dalam upaya menghadang ambisi kaum penjajah. Selain itu, Belanda juga menebar rumor bahwa sebagian kerajaan di Bali sudah ditaklukkan (Ide Anak Agung Gde Agung, Bali pada Abad XIX: Perjuangan Rakyat dan Raja-raja Menentang Kolonialisme Belanda 1808-1908, 1989: 323).


Halaman :


Perang Jagaraga I Gusti Ketut Jelantik Belanda Penjajahan Belanda Buleleng


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT